Batang, FaktaPos.com - Batik tulis bermotif Tiga Negeri produksi perajin Desa Klidang Wetan, Kabupaten Batang, Jawa Tengah diminati konsumen mancanegara seperti China dan Jepang. Kepala Desa Klidang Wetan, Ta'as, di Batang, Sabtu, (09/04), mengatakan, prospek kerajinan batik motif Tiga Negeri itu mempunyai peluang cukup bagus untuk dipasarkan ke mancanegara karena kualitas warna tidak mudah buram dan mampu bertahan dalam kurun puluhan tahun.
"Hanya saja, para perajin tidak dapat mengembangkan industri batik ini karena kesulitan permodalan," katanya.
Selain diminati konsumen mancanegara, katanya, kerajinan batik tulis itu juga dipasarkan ke Cirebon, Indramayu, Temanggung, Wonosobo, dan Magelang.
"Sepintas batik motif Tiga Negeri tak ada bedanya dengan batik motif pesisiran Pekalongan. Batik motif Tiga Negeri dikenal kuat dan berwarna cerah, lembut, dan tahan lama meskipun dipakai lama," katanya.
Menurut dia, batik motif Tiga Negeri mempunyai keistimewaan yakni jika sering dicuci, warna kain batik itu akan semakin mengkilat.
"Pembuatan batik ini memerlukan waktu memang cukup lama, yaitu sampai sekitar setengah tahun dan motifnya pun juga harus dibuat sabar," katanya.
Sedikitnya terdapat 14 jenis batik motif Tiga Negeri yaitu Banji, Gemblong, Sakiris, Gendhakan, Jeruk Noi, Kawung Dolar, Kawung Jenggot, Kluwungan, Kotak Kitir, Lancur, Materos Satrio, Nyah Pratin, Pelat Ati, Rama Gendhong, dan Tambal.
"Harga kain batik motif Tiga Negeri ini mampu mencapai satu juta rupiah lebih. Hanya saja kerajinan batik tersebut kurang berkembang karena perajin kesulitan permodalan," katanya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Batang, Suharyanto, mengatakan, penanganan kerajinan batik motif Tiga Negeri masih menunggu hasil kajian dari Dirjen Industri Kecil dan Menengah.
"Jika dari hasil kajian menyebutkan batik motif Tiga Negeri layak dikembangkan maka perajin akan difasilitasi dengan sejumlah kemudahan seperti permodalan, dan pelatihan," katanya. (atr/nov)